Saturday, November 9, 2019

Sistem Peta Dasar Nasional

Sistem Peta Dasar Nasional


Sistem peta dasar nasional adalah aturan dan acuan yang berhubungan dengan peta dasar dan unsur-unsur peta dasar secana nasional terkait dalam kegiatan perpetaan, baik oleh instansi pemerintah maupun non pemerintah. Kegiatan perpetaan yang dilaksanakan harus mengacu peta dasar atau mengikuti peraturan yang di terbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai badan pemerintah yang mempunyai tugas di bidang Informasi Geospasial. Informasi geospasial atau informasi ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak dan posisi suatu obyek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.  

Berdasarkan Undang-undang nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, pasal 4 bahwa Informasi Geospasial terdiri dari Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan Informasi Geospasial Tematik (IGT).  Informasi Geospasial Dasar (IGD) terdiri dari Jaring Kontrol Geodesi dan Peta Dasar. Peta dasar sebagaimana pasal 7 Undang - Undang nomor 4 tahun 2011 terdiri dari : 
1. Peta Rupabumi Indonesia; 
2. Peta Lingkungan Pantai Indonesia; dan 
3. Peta Lingkungan Laut Nasional. 

Peta dasar tersebut di atas meliputi garis pantai, hipsografi, perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi dan utilitas, bangunan dan fasilitas umum, dan penutupan lahan. Peta Rupabumi Indonesia diselenggarakan pada skala 1:1.000.000, 1:500.000, 1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000. Peta Lingkungan Pantai Indonesia diselenggarakan pada skala 1:250.000, 1:50.000, 1:25.000, dan 1:10.000. Peta Lingkungan Laut Nasional diselenggarakan pada skala 1:500.000, 1:250.000, dan 1:50.000. 
Datum untuk kontrol horizontal baik untuk darat maupun laut adalah Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) dengan parameter sferoid: a = 6.378.137,0 meter f = 1/298,257223563 
Peta digambarkan dalam proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM). Proyeksi dan pembagian zone gridnya mengacu pada sferoid yang telah dispesifikasikan dalam Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995). Selain ketiga peta dasar tersebut Peta Topografi juga termasuk peta dasar yang 
digunakan di Indonesia.

1. Peta Rupa Bumi Indonesia 

Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI.  Unsur-unsur kenampakan rupa bumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu: 
 Tema  1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dsb.  
 Tema  2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dsb.
 Tema  3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur 
 Tema  4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya 
 Tema  5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan 
 Tema  6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa 
 Tema  7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dsb.
                   (http://www.bakosurtanal.go.id/peta-rupabumi)

2. Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) 

Peta Lingkungan Pantai Indonesia adalah representasi secara grafis sepetak permukaan bumi di wilayah sekitar pantai atau pesisir baik ke arah darat maupun laut dengan sistem generalisasi untuk menggambarkan detail yang ada dengan jelas dan tidak bermakna ganda. Peta dasar LPI merupakan gabungan peta rupabumi (topografi) dengan peta laut dalam satu sistem proyeksi dan digunakan sebagai peta dasar dalam pembuatan peta-peta tematik lainnya di wilayah pantai.

3. Peta Lingkungan Laut Nasional 

Peta Dasar Lingkungan Laut Nasional adalah peta dasar di wilayah laut dengan informasi batimetri dan obyek-obyek penting terkait dengan navigasi laut, perikanan dan kelautan. Dalam sebuah Peta Dasar LLN, perbandingan cakupan luas daratan dan lautan adalah kurang lebih 1:2. Peta Dasar LLN ini biasanya menggunakan skala 1:500.000. 

4. Peta Topografi (Peta Top) 

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk atau relief (keadaan topografi) permukaan bumi, baik mengenai unsur alami maupun unsur buatan manusia. Peta ini dilengkapi garis kontur dalam penggambarannya. Garis kontur adalah garis yang menunjukkan tempat-tempat dengan ketinggian yang sama.  Kontur berguna untuk memberikan informasi relatif tentang relief permukaan bumi. Relief ini merupakan suatu bentuk yang memperlihatkan sama di permukaan bumi.
(http://www.berpendidikan.com/2015/06/jenis-jenis-peta-dan-contohnya terlengkap.html)

2 comments:

  1. Sangat membantu untuk pengetahuan sistem peta yg ada di Indonesia

    ReplyDelete
  2. Sangat baik utk membantu wawasan juga pengetahuan tentang ilmu perpetaan

    ReplyDelete