Teknik Pemetaan

TEKNIK PEMETAAN


Teknik pemetaan dan pembuatan peta berdasarkan metode dan alat yang dipakai terdiri dari teknik manual (konvensional) dan teknik digital.

1. Manual 

Proses kegiatan pemetaan mulai pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian peta yang dilakukan secara manual (tanpa menggunakan alat elektronis atau komputer). Proses pemetaan manual secara umum : 

a. Sistem Opdrah (cara grafis) 

Penggambaran sistem opdrah yaitu penggambaran secara manual dengan menggunakan busur derajat, penggaris, alat tulis dan bahan lainnya dengan skala yang dikehendaki, digambarkan dari mulai titik pertama ketitik - titik berikutnya secara berurutan. Adapun langkah-langkah pemetaan dan penggambarannya adalah sebagai berikut :
1) Tentukan skala peta yang dikehendaki
2) Letakan titik pertama sedemikian rupa sehingga gambar yang kita buat termuat semua (sesuaikan dengan sket lapangan)
3) Gambarkan azimut dan jarak datarnya, sesuai skala peta.
4) Untuk penggambaran berupa poligon tertutup dilakukan koreksi gambar.
5) Apabila peta telah selesai lengkapilah dengan informasi tepi (kelengkapan peta)
6) Pengecekan peta, dengan rumus :



Dalam kegiatan pemetaan manual dengan cara grafis atau Opdrah di Perum Perhutani secara garis besar dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Menyiapkan alat-alat pemetaan grafis
- Ploting titik ukur untuk masing-masing trayek ukur
- Memetakan hasil ploting ke dalam Peta Induk dengan perataan secara grafis.

b. Sistem Koordinat 

Pemetaan dengan sistem koordinat yaitu proses pemetaan dan penggambaran dengan menggunakan koordinat salib sumbu dengan alat bantu busur derajat, penggaris, alat tulis, kertas millimeter dan kalkulator. Koordinat salib sumbu ditandai dengan adanya dua garis lurus yang bersilangan tegak lurus sehingga membentuk empat bagian yang saling bertemu pada titik pusat, Kegiatan pemetaan untuk menghasilkan peta gambaran tangan (drafting map) dengan menggunakan data yang sudah berupa koordinat UTM (X dan Y), atau penulisan data titik yang bersangkutan ditulis absis, ordinat atau (x, y)  

Contoh :
Titik A (4,3)
- Ordinat (y)  = 3
- Absis (x)  = 4

Sistem Koordinat Sumbuh


Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1). Mengolah data, mencari koordinat lokal (X dan Y) dengan rumus X = D.sin α dan Y = D.cos α
2). Apabila pengukuran berupa poligon tertutup dilakukan penghitungan koreksi koordinat masing-
      masing titik dengan rumus :              
 Koreksi titik =   d / Σ d  x Σ Koreksi   
3). Merancang lembar peta sesuai skala yang ditentukan
4). Menentukan/mengeplotkan titik masing-masing ukuran
5)  Menghubungkan garis antara titik dengan titik berikutnya sehingga membentuk poligon
6). Apabila peta telah selesai lengkapilah dengan informasi tepi (kelengkapan peta)
7). Pengecekan peta

Dalam kegiatan pemetaan manual dengan sistem koordinat di Perum Perhutani secara garis besar dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 
- Menyiapkan koordinat dengan titik ikat yang dipakai 
- Menghitung koordinat titik-titik ukur untuk masing-masing trayek ukur 
- Membuat dan menyusun daftar koordinat hasil pengukuran 
- Memetakan hasil ploting ke dalam peta induk. 

c. Perhitungan Luas 

Merupakan kegiatan menghitung luas sebenarnya (lapangan) melalui perhitungan luas di peta berdasarkan skala peta. Perhitungan luas bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : 
1). Menggunakan planimeter 
2). Sistem Grid 
3). Sistem bagi bentuk sederhana 
4). Sistem Dot Grid 

Cara perhitungan luas akan disampaikan dan dibahas lebih lanjut pada saat praktek pemetaan. Dalam perhitungan luas di Perum Perhutani dilakukan secara langsung pada hasil pengukuran yang sudah dituangkan di peta induk skala 1:10.000 dengan memperhatikan tabel toleransi. 


 d. Penggambaran Peta 

Di Perum Perhutani penggambaran peta adalah pekerjaan yang meliputi pembuatan peta dasar, klise peta, pencetakan peta dan pembuatan peta tematik.  Pembuatan klise peta meliputi : 
- Pembuatan format dan layout klise yang akan dibuat 
- Menyiapkan polyester film/kertas kalkir serta alat penggambaran yang diperlukan 
- Menyalin Peta Induk ke dalam polyester film/kertas kalkir sesuai format yang ditetapkan 
- Memasukkan data sumber daya hutan yang dibutuhkan 
- Membuat judul, legenda dan lain-lain (informasi tepi peta) sebagaimana ketetapan yang berlaku. 

Informasi tepi merupakan komponen peta berupa keterangan-keterangan agar peta tersebut mempunyai makna sehingga pembaca peta dapat memahami isi dan arti dari informasi yang disajikan. Keterangan pada informasi tepi meliputi : 
1) Judul Peta 
2) Skala Peta 
3) Arah Utara 
4) Luas Areal 
5) Legenda/Keterangan  
6) Angka koordinat grid 
7) Peta Situasi (index) 
8) Dasar pembuatan peta 
9) Sumber peta 10) Pembuat peta. 

Untuk penggambaran peta tematik, dilakukan dengan mencetak peta blangko dari proses reproduksi peta kalkir, selanjutnya diwarnai sesuai dengan tema dan legenda yang ditetapkan. Proses pemetaan dan penggambaran peta Perum Perhutani saat ini sudah dilakukan secara elektronis/digital, sehingga proses yang dilakukan secara manual sebagai tambahan pengetahuan untuk memahami konsep dasar 
pemetaan dan penggambaran peta, khususnya di Perum Perhutani. 

2. Pemetaan Digital 

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta yang dilakukan secara elektronis dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya, baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan.  Proses pemetaan (koleksi data, mengolahan, analisis dan penyajian) dilakukan dengan komputer (secara elektronis) dari data primer hasil pengukuran lapangan maupun data sekunder yang sudah ada. Secara garis besar proses pemetaan digital adalah sebagai berikut :  
a. Dibuat/digambar secara elektronis/otomatis  
b. Menggunakan perangkat komputer  
c. Disajikan atau dikomunikasikan kepada pemakai peta berupa sofcopy (file digital) atau hardcopy 
    (cetakan).  
d. Bahan pemetaan dapat berasal dari gambar piktorial dan/atau data  informasi lapangan berupa 
    manuskrip maupun file digital  
   
Format data/file digital tersebut terdiri dari 2 macam 

a. Raster 

Merupakan format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi (pixel per inch). Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG 

b. Vektor 

Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini : coverage, Shp (Arcgis), dxf, dwg (autocad) dll 

format data vektor dan raster


Tahapan singkat pemetaan digital sebagai berikut :  
a. Install program (Arcgis) 
b. Buat Folder dan file  
c. Download data/entri data dan save data  
d. Buka program  
e. Add data yang diperlukan  
f. Processing, digitasi dll  
g. Layout Peta  
h. Membuat Informasi tepi  
i. Penentuan koordinat geografis/ UTM  
j. Save : tipe Arc Map document dan export map type PDF  
k. Print out peta  

Pembuatan layout peta secara garis besar terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu:  
a. Konversi Sistem Proyeksi dan Sistem Koordinat Data Spasial  
b. Menampilkan Data Spasial dan Mengatur View Property  
c. Visualisasi Data Spasial (theme)  
d. Menyusun Layout Peta  

Informasi tepi pada peta tematik dapat diletakkan sesuai dengan ruang yang tersedia pada lembar peta, tanpa menghilangkan keseimbangan dan keserasian peta dan tetap mengacu pada pedoman dan petunjuk teknis yang ada. 

No comments:

Post a Comment