Proyeksi Peta
Proyeksi peta bisa dikatakan sebagai teknik memindahkan bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta. Permukaan bumi yang luas dan melengkung tidak mungkin dipetakan dalam bidang datar tanpa mengalami distorsi dari bentuk aslinya. Dalam proses tersebut dilakukan upaya untuk mendapatkan hasil proyeksi yang ideal dengan memenuhi beberapa syarat geometriknya.
Adapun syarat geometri yang harus dipenuhi hingga menjadi peta yang ideal adalah :
- Jarak antar titik di atas peta harus sesuai dengan jarak realitasnya (aslinya di muka bumi dengan memperhatikan faktor skala)
- Luas area unsur yang disajikan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya (dengan memperhatikan faktor skala).
- Sudut/arah yang disajikan di atas peta harus sesuai dengan sudut/arah yang sebenarnya (dengan memperhatikan faktor skala).
- Bentuk/unsur yang disajikan di atas peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya (dengan memperhatikan faktor skala). (Umar, dalam Eddy Prahasta, 2014).
Menurut Saiful Anam (2005), proyeksi peta adalah suatu cara untuk menggambarkan permukaan lengkung ke permukaan datar atau metode penggambaran secara sistematis garis-garis yang mewakili meridian dan paralel (graticule) pada suatu permukaan datar.
Jenis proyeksi peta secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan bidang proyeksi dan berdasarkan kedudukan bidang proyeksi.
1. Proyeksi peta berdasarkan permukaan atau bidang proyeksi :
a. Proyeksi Kerucut (menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksinya)
b. Proyeksi Silinder (menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya)
c. Proyeksi Bidang Datar/planar/azimuthal (menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi).
2. Proyeksi peta berdasarkan kedudukan (posisi) bidang proyeksi :
a. Proyeksi Normal yaitu proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya berimpit dengan
sumbu bumi.
b. Proyeksi Miring yaitu proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya memotong (di antara)
sumbu bola bumi dan garis ekuator.
c. Proyeksi Transversal yaitu proyeksi peta yang garis sumbu bidang proyeksinya berimpit dengan
garis ekuator.
3. Sifat Proyeksi Peta :
a. Ekuidistan ; Meminimalkan distorsi Jarak.
b. Konform ; Meminimalkan distorsi Bentuk dan Sudut.
c. Ekuivalen (equel area) ; Meminimalkan distorsi Luas.
d. Azimuthal ; Meminimalkan distorsi Arah.
4. Macam-macam Sistem Proyeksi Peta
Macam-macam sistem proyeksi yang dikenal secara umum di Indonesia :
a. Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
- Termasuk jenis proyeksi silinder
- Konformal (mempertahankan bentuk)
b. Proyeksi TM (Transverse Mercator)
- Termasuk jenis proyeksi silinder
- Konformal (mempertahankan bentuk)
c. Proyeksi Polyeder
- Termasuk jenis proyeksi kerucut
- Konformal (mempertahankan bentuk)
3. Sifat Proyeksi Peta :
a. Ekuidistan ; Meminimalkan distorsi Jarak.
b. Konform ; Meminimalkan distorsi Bentuk dan Sudut.
c. Ekuivalen (equel area) ; Meminimalkan distorsi Luas.
d. Azimuthal ; Meminimalkan distorsi Arah.
4. Macam-macam Sistem Proyeksi Peta
Macam-macam sistem proyeksi yang dikenal secara umum di Indonesia :
a. Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
- Termasuk jenis proyeksi silinder
- Konformal (mempertahankan bentuk)
b. Proyeksi TM (Transverse Mercator)
- Termasuk jenis proyeksi silinder
- Konformal (mempertahankan bentuk)
c. Proyeksi Polyeder
- Termasuk jenis proyeksi kerucut
- Konformal (mempertahankan bentuk)
No comments:
Post a Comment